Sabtu, 23 Desember 2017

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 4 Bab Hijrah Nabi Ke Thaif

Hijrah Nabi Muhammad saw. ke Kota Thaif


A.    Sebab-sebab Nabi Muhammad saw. Hijrah ke Thaif
       Penyebab Nabi Muhammad saw. hijrah ke Thaif di antaranya adalah karena tekanan kaum kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad saw. Kaum kafir Quraisy semakin sering mengganggu dan menyakiti Nabi Muhammad saw. Setelah Khadijah dan Abu Thalib wafat, mereka menganggap tidak ada lagi orang yang disegani yang melindungi beliau. Kemudian Nabi Muhammad saw. hijrah ke Thaif dengan harapan dapat menyebarkan Agama Islam dengan tenang dan damai. Beliau berharap akan mendapat dukungan dan bantuan dari saudara-saudaranya. Namun kenyataannya berbeda, beliau justru dihina, diusir, dan dilempari batu hingga terluka oleh penduduk Thaif, hingga Nabi Muhammad saw. kembali lagi ke Makkah.

B. Peristiwa Hijrah ke Thaif 
     Kota Thaif berada di sebelah tenggara kota Makkah. Kota Thaif adalah kota yang sangat bersejarah dalam perkembangan Agama Islam. Jarak kota Thaif sampai Makkah kurang lebih 65 km. 
     Kota Thaif merupakan salah satu kota yang diistimewakan oleh Allah SWT. Ayat di atas menerangkan bahwa kota Thaif dianggap setara kedudukannya dengan kota Makkah.
Kapan Nabi Muhammad saw. melaksanakan hijrah ke kota Thaif? 
Menurut Thabaqat Ibnu Sa’ad, peristiwa hujrah Nabi Muhammad saw. ke Thaif terjadi pada Bulan Syawal tahun kesepuluh kenabian. Nabi Muhammad saw. pergi ke kota Thaif ditemani oleh Zaid bin Haritsah.
Apa tujuan Nabi Muhammad saw. pergi ke Thaif? 
Nabi Muhammad saw. pergi ke Thaif dengan tujuan untuk mencari bantuan keluarganya yang ada di Thaif, yaitu Kinanah yang bergelar Abu Jalil, dan Mas’ud yang bergelar Abu Kuhal, serta Habib. Setelah tiba di kota Thaif, Nabi Muhammad saw. menuju ke rumah para pemuka Bani Tsaqif yang merupakan orang berkuasa di daerah tersebut. Kemudian Nabi Muhammad saw. menyampaikan tentang Islam dan mengajak mereka agar beriman kepada Allah SWT.
Bagaimana tanggapan penduduk Thaif terhadap maksud kedatangan Nabi Muhammad saw? 
Mereka menolak secara mentah-mentah dan menjawab dengan kasar. Nabi Muhammad saw. bangkit dan meninggalkan mereka.
    Nabi berharap agar berita kedatangannya tidak diketahui kaum Quraisy, tetapi mereka menolak. Mereka justru mengerahkan kaum penjahat serta para budak untuk menyerang dan melempari Nabi dengan batu. Hal ini mengakibatkan cidera pada kedua kaki Nabi Muhammad saw. Zaid bin Haritsah pun berusaha keras melindungi beliau, tetapi ia sendiri terluka.
Mengapa penduduk Thaif menolak ajakan Nabi Muhammad saw? 
Ternyata penduduk Thaif sudah dihasut oleh Abu Jahal untuk tidak mempercayai Nabi Muhammad saw. Kemudian Nabi Muhammad saw. meninggalkan kota Thaif untuk menghindari kejaran penduduk dengan kondisi pakaian yang berlumuran darah dan penuh luka. Dengan demikian hijrah ke Thaif yang bertujuan untuk mendapatkan bantuan dari saudara nabi dapat dikatakan tidak berhasil. 

C. Kesabaran Nabi Muhammad saw. dalam Peristiwa Hijrah ke Thaif.
Bagaimana kesabaran Nabi Muhammad saw. ketika hijrah ke Thaif?

Kesabaran Nabi Muhammad saw. selalu diuji. Pada awalnya beliau mendapatkan ujian harus berpisah dari orang yang begitu berarti baginya, yaitu Abu Thalib dan Khadijah. Meski dalam keadaan sedih yang mendalam, namun Nabi Muhammad saw. tetap melanjutkan dakwahnya. Ujian dan cobaan kembali datang ketika Nabi Muhammad saw hijrah ke Thaif. Nabi Muhammad saw. memperoleh perlakuan kasar, hinaan, dan pengusiran, bahkan beliau diserang hingga terluka.
Kemana tujuan Nabi Muhammad saw. diusir dari Thaif?Ketika penduduk Thaif menolak dakwahnya, Nabi Muhammad saw. memutuskan untuk kembali ke Makkah. Sebelum sampai kota Makkah, beliau beristirahat sambil membersihkan lukanya di suatu perkebunan anggur milik Uthbah dan Syaibah, anak Rabi’ah. 
Apa yang terjadi ketika Nabi Muhammad saw. beristirahat di kebun anggur? 
Setelah Rasulullah saw. sampai di kebun milik Uthbah bin Rabi’ah, kaum penjahat dan para budak yang mengejarnya berhenti dan kembali. Tetapi tanpa diketahui ternyata beliau sedang diperhatikan oleh dua orang anak Rabi’ah yang sedang berada di dalam kebun. Setelah merasa tenang di bawah naungan pohon anggur itu, Rasulullah saw. mengangkat kepalanya seraya berdo’a. 
Dalam kondisi seperti itu datanglah Malaikat Jibril dan Malaikat penjaga gunung. Malaikat Jibril meminta izin kepada Nabi Muhammad saw. untuk menghukum penduduk Thaif yang telah berlaku kejam kepada beliau, kemudian malaikat penjaga gunung berkata kepada Rasulullah saw. “Allah melihat apa yang dilakukan kaummu padamu dan mengutusku kepadamu. Jika engkau mau, aku akan menjatuhkan kedua gunung ini di atas mereka”. Namun beliau menolak. Beliau justru berdo’a “Allahummahdi qawmi fainnahum la ya’lamun”, artinya: “Ya Allah berilah hidayah kepada kaumku ini, karena sesungguhnya mereka tidak tahu.” Bahkan beliau tak lupa mendoakan agar keturunan masyarakat Thaif kelak menyembah Allah SWT. 
Mendengar do’a Rasulullah saw. hati kedua anak lelaki Rabi’ah pemilik kebun itu tergerak. Mereka merasa iba. Mereka memanggil pelayannya yang bernama Addas dan menyuruhnya mengambil buah anggur, dan memberikannya kepada Rasulullah. Ketika Addas meletakkan anggur itu di hadapan Rasulullah saw. dan meminta beliau untuk memakannya, Rasulullah saw. mengulurkan tangannya seraya mengucapkan, “Bismillah.” Kemudian dimakannya. 
Addas terkejut mendengar ucapan Rasulullah saw. Nabi pun menceritakan bahwa dirinya adalah seorang Nabi yang diutus Allah untuk menyampaikan Agama Islam seperti halnya nabi sebelumnya. Seketika itu juga Addas berlutut di hadapan Rasulullah saw. dan masuk Islam.

Setelah kita mempelajari video dan uraian materi di atas, yuk kita berlatih mengerjakan soal-soal berikut "Latihan Soal SKI Hijrah Nabi saw. ke kota Thaif"


1 komentar:

Pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas VI Indahnya Beriman Kepada Qada dan Qadar

Indahnya Beriman Kepada Qada dan Qadar Allah SWT Setelah mengamati video di atas, yuk pelajari materi di bawah ini! A. Bersyu...