Kamis, 08 Januari 2015

Sejarah Nabi Muhammad SAW dalam Menegakkan Agama Islam


Ka’bah adalah tempat dimana Nabi Muhammad SAW  dibesarkan dan diasuh. Sebuah tempat suci yang dibangun Nabi Ibrahim AS yang merupakan nenek moyang Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 20 April tahun 571 M. Ayahnya wafat saat dia masih berada di dalam kandungan, Muhammad kemudian disusui oleh Halimatul Sa’diyah, di desa Banu Sya’ad, ibunya meninggal ketika dia masih berumur 6 tahun. Rasulullah bekerja sebagai penggembala kambing dan menjalankan usaha bersama seorang janda, Khadijah binti Khuwailid. Kota Makkah merupakan tempat Rasulullah menghabiskan masa remajanya, di kota ini dia baru berusia 25 tahun ketika menikahi Khadijah yang waktu itu usianya sudah  menginjak 40 tahun. Khadijah membantu suaminya yang tercinta dengan mengirimkan makanan secara teratur. Disinilah Rasulullah menetap,seperti pendahulunya yakni Nabi Ibrahim AS. Rasulullah merasa arah karena kerusakan akhlaq yang menimpa umatnya yaitu mereka yang masih tetap menyembah berhala.
            Rasulullah menerima wahyu pertamanya yaitu surat al alaq, peristiwa inilah yang mengesahkan nabi Muhammad sebagai nabi yang terakhir. Kisah ini terjadi pada tanggal 12 Ramadhan atau  6 Agustus abad ke 6 M. Dia kemudian memulai misinya melanjutkan ajaran yang telah dilakukan Nabi-nabi sebelumnya. Pengajaran itu semula dilakukan secara diam-diam, setelah 3 tahun barulah beliau melakukan dakwahnya secara terbuka. Sholat 5 waktu kemudian diwajibkan. Nabi Muhammad kemudian melakukan perjalanan menuju ke Madinah, dan disanalah beliau disambut dengan meriah atas kedatangannya. dan tempat pertama Rasulullah menginjakkan kakinya di tanah Madinah, disitulah akan dibangun masjid Nabawi.
            Pada tahun 2 H, Abu Jahal dengan 1000 pasukan berkuda Quraisy, datang ke kota Madinah untuk menyerang. Rasulullah berangkat ke Badr dengan 313 orang Muslim untuk menghadang mereka sebelum sampai ke Madinah. Peristiwa ini terjadi saat bulan puasa tahun  ke-2 H. Kaum muslim lebih dahulu tiba di Badr, pada perang ini kaum muslim lah yang mendapatkan kemenangan dengan tewasnya 14 orang muslim.
            Dendam belum hilang di hati kaum Quraisy atas kekalahan mereka di perang Badr, dan perang Uhud pun diumumkan. Mereka berencana menyerang kota Madinah lagi untuk merebut kembali pamor mereka, saat ini Allah telah menguji kaum muslim dengan kekalahan mereka pada perang Uhud.  Mereka tidak berada dibawah komando Nabi Muhammad SAW , beliau memimpin pasukan di bukit Uhud, dalam perjalanan Abdullah Zubair seorang penghianat yang munafik berbalik arah membawa 300 orang pengikutnya. Inilah ujian pertama yang dihadapi kaum muslim. Peristiwa ini terjadi pada pertengahan bulan Syawal tahun H. Abu Sofyan memipin pasukan yang berjumlah 3000 orang Quraisy yang kemudian menyerang kaum muslimin yang hanya berjumlah sedikit. Dalam perang ini Hamzah salah satu pemimpin kaum muslimin telah terbunuh oleh kaum Quraisy sehingga membuat pasukan kaum muslimin menjadi lemah. Sehingga menjadikan kaum muslim kalah dalam peperangan.
            Kemudian setelah perang Uhud berakhir, dilanjutkan perang Khandak yang artinya parit, perang ini terjadi pada bulan syawal pada tahun 5 H.  Sebelum musuh tiba, orang-orang muslim mengadakan pertemuan. Pendapat Salman Al Farizi, membangun parit-parit itu ditujukan untuk menghadang pasukan sebelum menyerang. Tentara Quraisy berkekuatan 10.000 orang dan tentara muslim berkekuatan 3000 orang, pasukan Quraisy yang akan menyerang dari segala penjuru dapat ditumpaskan oleh pasukan muslim yang hanya berjumlah 3000 pasukan tersebut. Pada tahun 6 H, Rasulullah dengan pasukan 1.400 orang muslim datang ke Mekkah untuk berdamai dan menunaikan umroh. Perjanjian tertulis ditandatangani di Hudaibiah antara muslim dan Quraisy dan muncul era baru di kota Madinah. Perjanjian tersebut secara resmi memperkenalkan kemakmuran Madinah sebagai bagian Islam. Orang muslim di Madinah tidak lagi takut dengan serangan-serangan. Perjanjian Hudaibiah menjanjikan perdamaian dan genjatan senjata yang mengikat selama 10 tahun, maka terjadilah suatu peningkatan penting orang yang masuk agama Islam bertambah, diantaranya adalah Khalid bin Walid yaitu salah seorang pemimpin Quraisy dalam perang Uhud. Kaum muslim juga dibiarkan untuk menunaikan ibadah umrah pada tahun berikutnya di tahun 7 H.
            Pada bulan Ramadhan tanggal 10 tahun 8 H, Rasulullah dengan 10.000 muslim menyerbu Makkah. Tindakan Rasulullah ini karena kaum Quraisy melanggar perjanjian Hudaibiah. Abu Sofyan memimpin sejumlah orang Makkah untuk memeluk agama Islam. Tidak ada pertumpahan darah disini. Berhala-berhala di dalam dan di luar Ka’bah dihancurkan, kemudian Bilal bin Rabbah naik ke atas Ka’bah dan mengumandangkan adzan yang pertama, dan seketika itu suasana berubah menjadi hening.
            Rasulullah kembali ke Masjid Nabawi dan menyiapkan kekuatan Islam yang bersatu. Diantaranya beliu melarang praktek riba, menanam bunga dalam transaksi keuangan antara orang muslim. Pada permulaan bulan Muharram tahun 9 H peraturan tentang zakat atau sedekah dilakukan oleh Rasulullah untuk menguntungkan pihak muslim. Pada tahun yang sama masyarakat Madinah melepaskan keberangkatan Rasul dan sejumlah tentara muslim ke Tabu, 700 km dari Madinah untuk berperang dengan tentara Romawi. 30 pasukan muslim dibawah pimpinan Rasulullah memukul mundur pasukan Romawi. Rasulullah kembali ke Madinah dan mulai menerima duta-duta besar dari berbagai daerah. Arafah tempat Rasul memberikan khutbahnya yang terakhir bagi umat saat ia melakukan haji perpisahan pada tanggal 9 Dzulhijah tahun 10 H. 3 bulan setelah itu Rasulullah wafat pada senja hari tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H dapa usia 63 tahun.
Sebagian pesan Nabi yaitu, “Wahai umatku, aku mungkin tidak akan bersama kalian lagi di tempat ini, bertaqwalah kamu sekalian kepada Allah, taatlah kepada pemimpinmu selama ia berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnahku. Aku takut akan tiga hal kepada umatku setelah aku tiada, kesesatan setelah mereka beriman dengan benar, banyaknya penyebar fitnah yang menyesatkan umatku, dan umatku yang sangat mengikutikeinginan syahwatnya. Sungguh aku takut kekayaan dan kekuasaan yang diberikan Allah kepada umatku sebagai cobaan, akan membuat mereka saling bertikai untuk memperebutkannya yang kemudian akan melemahkan dan menghancurkan mereka. Kalian semua adalah sama-sama keturunan Adam AS, hapuskanlah pertikaian diantara kalian, yang paling mulia diantara kalian adalah yang paling bertaqwa kepada Allah. Setiap muslim bersaudara dengan muslim lainnya, diantara muslim tidak ada ras dan suku bangsa, janganlah kalian keluar meninggalkan persaudaraan Islam, dan janganlah memutuskan tali silaturrahmi diantara kalian. Setelah aku tiada ummatku akan terpecah menjadi dua golongan, satu golongan mengikuti ajaranku dan berjuang di jalan Allah, sedangkan golongan lainnya berjuang tidak untuk Allah. Wahai ummatku, aku hanya manusia yang sebentar lagi akan kembali kepada Allah, tapi aku telah meninggalkan untuk kalian Kitab Suci dari Allah, Al-Qur’an dan juga Sunnahku. Al-Qur’an adalah cahaya yang menerangi dan pegangan yang akan menjadi penuntun hidupmu sekalian, dan kalian tidak akan pernah tersesat selama berpegang teguh pada keduanya kepada yang hadir, sampaikan kepada yang tidak hadir bukan dari Nabi muhammad, tapi Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, Surat Al-Maidah ayat 3. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-ucapkan kepadamu ni’mat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam menjadi agama bagimu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas VI Indahnya Beriman Kepada Qada dan Qadar

Indahnya Beriman Kepada Qada dan Qadar Allah SWT Setelah mengamati video di atas, yuk pelajari materi di bawah ini! A. Bersyu...